Advertise

Diberdayakan oleh Blogger.

 
Selasa, 08 Juni 2010

HMI, ada apa dengan Mu?

0 komentar
HMI sekarang ini semakin jauh dari mahasiswa, ini bisa dilihat dari kurang mampunya HMI mendengar, menyerap dan mengakomodir aspirasi mahasiswa yang berkembang di kampus. Apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan yang terjadi pada mereka. HMI kurang memberi penawaran tentang kegiatan atau program kepada mahasiswa yang kalau kegiatan itu tidak diikuti maka sangatlah rugi. Maksudnya mereka juga membutuhkan wadah untuk mengembangkan kreatifitas mereka. Akibatnya HMI sekarang ini kurang diminati. Dulu mahasiswa yang mencari HMI, namun sekarang HMI yang malah mencari mahasiswa atau anggota.

Disini pola pengkaderan sangat dipertanyakan. Bagaimana kita bisa membuat seseorang itu cinta terhadap HMI yang nantinya akan memberi dampak yang baik terhadap pergerakan HMI, akan muncul pergolakan-pergolakan yang bisa membangun HMI untuk kedepannya. Sekarang ini pola pengkaderan ala keranjang sampah yang dipakai, dengan memproduksi sebanyak-banyaknya kader tanpa mementingkan dan meningkatkan kuliatas seorang kader itu. Pola pengkaderan seperti ini harus dirubah bung...

Pengkaderan dalam HMI sebenarnya sudah jelas dalam aturan-aturan dasar HMI, namun kenyataanya pedoman pengkaderan yang sudah ada malah diabaikan dan tidak diimplementsikan sebagai mana mestinya,,, aahhhh,, payah...

Pengkaderan HMI pada dasarnya itu nih, merupakan kunci keberhasilan HMI pada zaman keemasannya. Ketekunannya dalam mengadakan proses kaderisasi, kontribusi dalam pembelajaran tentang intelektulisme islam dan kemampuannya dalam mempertahankan independensinya .

Sekarang yang menjadi pertnyaan besar, apakah para kader sekarang ini merupakan Generasi Emas ataukah hanya pelengkap kuantitas saja??????? Naahh luhh bingungkan gw jadinya...

HMI kedepannya tuh harus mempertegas lagi mengenai siapa dirinya. HMI harus berpihak kepada hakekat manusia yang selalu komit terhadap kebenaran dan berkiprah dalam kehidupan masyarakat. Selain itu kader HMI harus dapat mempersiapkan diri dalam menyongsong masa depan HMI yang gemilang, dan menanamkan rasa cinta terhadap organisasi baik kader maupun alumni dan masyarakat luas. Hal ini agar dapat mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia kita ini...

Dengan garis independent yang menjadi watak organisasi (baru baca di modul..), berarti HMI harus mampu mencari, memilih dan menempuh jalan atas dasar keyakinan dan kebenaran. Maka konsekuensinya adalah bentuk aktivitas fungsionaris dan para kadernya harus berkualitas boy,,, seperti yang tergambar dalam kualitas insan cita HMI.

Soal mutu dan kualitas itu konsekuensi logis dalam garis independen HMI harus disadari oleh pemimpinnya dan para anggotanya. Inilah salah satu modal besar unutk meningkatkan mutu para kader HMI sehinnga bisa berpera aktif pada masa yang akan datang.

Kalo dipikir-pikir juga, solidnya keberadaan HMI dan KAHMI bisa mewujudkan tujuan HMI itu sendiri coy,, insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah (bener ga siihhh gtu...). maksudnya,berbagai dinamika (perbedaan) selama ini harus dijadikan pengalaman untuk menuju perubahan demi mewujudkan semangat nasionalisme kebangsaan.

Udah yaaaa... ngantuk pak dho.....

@Cijantung- 30-05-2010, 02:21 WIB

Leave a Reply

berikan komentar kalian semua....
komentar anda merupakan masukan untuk saya...

 
akmal sastra © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here